Jakarta, Info Pendidikan
Menyembelih hewan qurban bukan sekadar ritual semata, namun juga sebagai penggambaran pengorbanan yang mendalam tentang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Seperti halnya kegiatan Qurban yang dilakukan oleh Alumni Perwira Sepuluh (ALPERS) SMPN 4 Jakarta Pusat, Sabtu (07/06/2025) adalah bentuk kepedulian mereka terhadap bekas sekolahnya.

Kepala SMPN 4 Jakarta, R. Budi Sulistiono
Komunitas ALPERS ber-Qurban berbagi terhadap sesama alumni, guru-guru, TU, penjaga sekolah dan juga siswa-siswi SMPN 4 Jakarta.
Ketua Panitia Qurban, Catur, menjelaskan kegiatan Qurban sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali, namun ini adalah yang pertama kali bagi dirinya karena baru bergabung dengan komunitas ALPERS.
“Kegiatan qurban selain bertujuan berbagi kebahagian di hari raya Idul Adha 1446 H ini dengan saudara kita yang lain, juga dapat memupuk rasa keperdulian antar sesama alumni,” ujar Catur.

Catur menambahkan, kegiatan qurban yang utama adalah merupakan siar islam dan menjalin kebersamaan antar sesama umat muslim.
“Untuk hari raya Idul Adha tahun 2025 ini, ALPERS, berqurban satu (1) ekor sapi dan tujuh (7) ekor kambing, sekaligus mendistribusikan 100 kantong daging qurban kepada siswa yang berhak menerimanya,” jelas Catur.
Lebih lanjut, Catur menjelaskan bahwa panitia qurban kali ini sebanyak 21 orang telah berupaya dengan sebaik-baiknya agar pelaksanaan qurban dapat terlaksana sesuai dengan harapan.
“Kami mengajak seluruh alumni, sekaligus mengetuk pintu hati teman-teman yang lainnya, untuk dapat turut serta dalam pelaksanaan hari raya qurban pada tahun berikutnya,” himbau Catur.
Dalam kesempatan ini, Catur juga berpesan agar anggota komunitas ALPERS selalu guyub, rukun, dan lebih akrab lagi.
“Kita juga telah berpartisipasi melakukan renovasi mushola, dan anggarannya murni dari para alumni,” imbuh Catur.
Sementara Kepala SMPN 4 Jakarta, R. Budi Sulistiono, menambahkan bahwa pihak sekolah turut mengapresiasi apa yang telah dilakukan para alumni.
“Berqurban bukan terpaut pada nilai besar kecilnya, tetapi niat dan ketulusan di dalamnya karena manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat terhadap orang lainnya,” terang Budi. (Saripudin)